Ribuan Santri Padati Lapang Merdeka, NU Pangandaran Gelar Apel Kesetiaan Peringati HSN 2025

Oplus_131072

|SR|Pangandaran|

Lapang Merdeka Pangandaran, Jawa Barat, dipenuhi oleh lautan santri, acara ini berlangsung pada hari Rabu (22/10/2025). Ribuan kader Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai pondok Pesantren Se-Kabupaten Pangandaran tumpah ruah dalam kegiatan Apel Kesetiaan Kader NU yang digelar untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025.

 

Kegiatan tahunan yang digagas oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Alhamdulillah tahun ini, peringatan Hari Santri Nasional akan selalu mengusung semangat penguatan peran para santri sebagai penjaga nilai-nilai Keislaman, Kebangsaan, dan Keindonesiaan.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Pangandaran, Hj Citra Pitriyami, beserta Wakil Bupati Ino Darsono, hadir juga mantan Bupati Pangandaran periode 2016–2025 H Jeje Wiradinata, anggota DPR RI Hj Ida Nurlaela, serta sejumlah anggota DPRD, Kepala Desa, dan tokoh Masyarakat lainnya.

           Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pangandaran, Kyai H. Raden Hilal Faridz Turmudzi, menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme para Santri dan Masyarakat. Ia menyebutkan, peringatan tahun ini diikuti hampir sekitar 15 ribu santri dari berbagai Kecamatan.

“Alhamdulillah, sekitar 15 ribu Santri ikut berpartisipasi. Ini menunjukkan bahwa semangat Santri di Pangandaran terus hidup dan menjadi kekuatan moral serta spiritual bagi kemajuan Bangsa,” ujar Kyai H. Raden Hilal.

            Selain apel utama, kegiatan Hari Santri juga diwarnai dengan kirab Santri, istigasah kubro, pembacaan shalawat, pentas seni islami, serta pemberian penghargaan bagi Santri berprestasi.

Sebagai bentuk apresiasi, PCNU Kabupaten Pangandaran menghadiahkan sepeda motor kepada Santri yang meraih Juara utama dalam perlombaan keagamaan tingkat Kabupaten.

           “Hadiah ini bukan sekadar simbolik, tetapi bentuk penghargaan atas dedikasi dan perjuangan Mereka. Kami ingin Santri terus berprestasi di bidang Keagamaan maupun Sosial,” tambah K.H. Hilal.

Kyai juga menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum refleksi Sejarah atas perjuangan para Ulama dan Santri dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad 22 Oktober, tahun 1945.

          “Santri itu bukan hanya belajar Agama, tapi juga belajar cinta tanah air. Mereka adalah penjaga moral Bangsa dan pelanjut perjuangan para ulama,” tegasnya.

Pada kesempatan ini Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PCNU dan seluruh Pesantren atas kontribusinya dalam pembangunan karakter Masyarakat. Pemkab berkomitmen terus mendukung kegiatan Keagamaan dan Pendidikan Pesantren di wilayahnya.

             Sementara itu, di Kampung Santri Teluk Lame, suasana peringatan berlangsung meriah namun tetap khidmat. Santri dari berbagai usia mengenakan busana khas, membawa spanduk Pesantren, serta meneriakkan yel-yel Kebangsaan dan Keislaman.

Puncak acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan Bangsa dan kemajuan Kabupaten Pangandaran, diiringi lantunan Shalawat yang menggema di seluruh area kegiatan.

             Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 di Pangandaran, menjadi bukti nyata bahwa Daerah ini tak hanya dikenal sebagai destinasi Wisata, tetapi juga memiliki denyut spiritual dan budaya Islam yang kuat. Dari Pesantren dan para Santri nya, lahir semangat Keilmuan, Keimanan, dan Kecintaan terhadap Negeri. Warisan berharga bagi generasi Bangsa.

Penulis (Y2)

Hardiknas SDN Sukajaya Hardiknas SDN Sukajaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *