|SR|Pangandaran|
Sebanyak 39 siswa yang berasal dari 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di wilayah Kabupaten Pangandaran, telah dikirim ke barak Militer yang bertujuan untuk menjalani proses pembinaan karakter khusus. Mereka semua dikategorikan sebagai anak didik nakal yang memerlukan pembinaan khusus dengan cara proses penguatan karakter setelah terlibat dalam berbagai pelanggaran disiplin dan tindakan yang menyimpang di lingkungan Sekolah maupun Masyarakat.
Ketiga puluh sembilan siswa SMP tersebut akan di tempatkan di barak Militer yang bertempat di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara, Rindam 3 Siliwangi, Cikole Lembang, Bandung Barat. Keputusan ini resmi diambil setelah adanya koordinasi antara orang tua siswa dengan pihak Sekolah bersama Disdikpora Kabupaten Pangandaran, juga dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Terkait program Pendidikan Karakter Panca Waluya yang dirancang oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini merupakan sebagai bentuk upaya terakhir dalam menangani proses kenakalan remaja, yang dinilai sudah di luar ambang batas terhadap pembinaan biasa dirumah atau di Sekolah masing-masing.
Menurut Supri, M.Pd, selaku Kepala Bidang Pembinaan SMP, Disdikpora Kabupaten Pangandaran, menegaskan bahwa pembinaan ini bukan suatu hukuman terhadap kenakalan remaja atau anak didik tersebut, melainkan suatu bentuk proses yang baik terhadap pembinaan karakter khusus kepada anak-anak tersebut, menurutnya Mereka akan diberikan pelatihan khusus seperti disiplin, kerja sama yang baik, serta dapat mengerti nilai-nilai tanggung jawab, dan Nasionalisme,” katanya kepada redaksi SR.
Menurutnya lagi para siswa ini akan menjalani program pelatihan dasar pembinaan khusus selama sepuluh hari di barak militer, terhitung sejak diantar oleh tim Disdkpora Kabupaten Pangandaran, pada tanggal 30 Juni sampai tanggal 9 Juli tahun 2025, yang berlokasi di Lembang tersebut. Insya Allah di sana, para siswa ini akan dibimbing oleh instruktur khusus dari TNI bersama konselor Pendidikan, dan psikolog anak. Alhamdulillah seluruh orang tua siswa tersebut menyambut baik langkah tegas ini, semoga pendekatan Pendidikan yang diterapkan di kesatuan Militer mendapat bimbingan yang lebih mendalam, ucapnya.
Tambahan depinisi semoga juga pihak Sekolah bersama pihak dinas terkait telah matang dalam memastikan terkait hak-hak anak didik tersebut, agar tetap diperhatikan selama program berlangsung. Kata Supri insya Allah evaluasi menyeluruh akan dilakukan setelah program khusus ini selesai, demi memastikan dan menentukan tindak lanjut kedepannya terkait pembinaan dan reintegrasi siswa tersebut ke dalam lingkungan Sekolah nya.
Penulis (Dsurya)