Edukasi di Sela-sela Pandemi, SLB Darma Putra Ternak Lebah Madu


SR Pangandaran
       Dengan memiliki sedikit lahan kosong disekitar Sekolah, para pengurus Yayasan Surya Darma Putra Kalipucang, dimasa Pandemi mulai menekuni ternak lebah madu, selain menaungi siswa-siswi SLB, pihaknya yang juga memiliki Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau biasa disebut Panti ini, demi kesejahteraan anak didiknya kini para pengurus memanfaatkan sedikit keahlian dengan berternak lebah madu, dengan lahan seluas 1500 m2 yang di milik oleh Yayasan, lokasi ternak berada di Dusun Empangsari Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran Jawa Barat,  disaat Pandemi Covid-19 tetap tegar dengan memanfaatkan lahan sambil mencari tambahan dengan beternak lebah madu Tetragonula atau lebih dikenal dengan lebah Klanceng yakni seekor lebah tidak bersengat yang menghasilkan madu, jenis ini juga berukuran lebih kecil dari lebah pada umumnya.

       Ide ini muncul setelah melalui masa masa prihatin selama Pandemi Covid-19 yang kini masih melanda disetiap Wilayah, menurut Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Darma Putra Kalipucang, Supriatin (Esih) yang juga pemilik Yayasan tersebut, meski ditengah kesibukan dalam mengurus Yayasan, tak pernah lelah untuk menambah pengetahuan menambah imun dimasa Pandemi dengan minum madu, dan kini para pengurus bersama siswa keterbatasan itu mulai menekuni ternak lebah madu, selain nambah pengetahuan untuk siswanya hal ini juga dapat memberikan penghasilan, berternak lebah madu di lingkungan dekat Sekolah Luar Biasa (SLB) ini sekaligus untuk dijadikan bahan edukasi siswanya. Dengan berbekal sedikit pengalaman setelah melihat sarang lebah madu ditempat lain kini Esih tertarik untuk beternak lebah madu dilokasi miliknya, dengan memilih lebah jenis klanceng, dan mulai ditekuninya selama empat bulan terakhir.


      Selain menambah inkam juga dapat menjadi sarana belajar para siswanya dalam mengembangkan bakat kepiawaian dalam berternak lebah madu hutan, berbagai usaha juga telah dimiliki oleh pimpinan Yayasan tersebut,  salah satunya akan mengembangkan budidaya lebah madu, beberapa kotak untuk lebah telah dipersiapkan meskipun kini baru memiliki 12 koloni, seharusnya lahan seluas itu mampu menampung 200 koloni, seluruh indukan lebah madu akan ditempatkan dibeberapa tempat atau sarang buatan yang berupa puluhan kotak kecil yang telah diciptakan. Di dalam kotak- kotak kecil inilah akan terisi nantinya kantung madu, berikut indukan dan telurnya, sehingga lebah madu ini dapat berproduksi dan menghasilkan madu yang siap dipanen.
      Pada setiap kotak sarang lebah Madu Klanceng nantinya kalau dipanen akan mendapatkan atau menghasilkan beratus ratus mililiter tergantung pada usia lebah madu klanceng tersebut. Untuk memaksimalkan hasil ternak lebah madu klanceng miliknya, Esih juga sengaja menanam berbagai jenis bunga di dekat peternakan lebah madu klanceng tersebut, tujuan nya agar lebah tidak jauh mencari sumber bahan pakan dari sari bunga, yang dapat menambah hasil produksi madu lebah meningkat. Tidak hanya madu dari lebah klanceng yang laku dipasaran, bahkan indukan dan telur lebah madu klanceng juga laku dijual dengan harga yang cukup menjanjikan per log kotaknya.

       Penulis (SR02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *