|SR|Ciamis|
Dua Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Ciamis, yakni SMPN 2 dan SMPN 3 Ciamis, memutuskan untuk mengembalikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada pihak penyedia karena tercium bau tak sedap pada lauk ayam. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar tidak timbul kesan Negatif dan demi menjaga Kesehatan peserta didik.
Kepala SMPN 2 Ciamis, H. Amar, saat diwawancarai melalui sambungan WhatsApp (WA) pada hari Kamis (15/10/2025), menjelaskan bahwa keputusan pengembalian ini dilakukan setelah menerima laporan terkait kondisi ayam nya yang tidak segar.
“Menu-nya sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja ayamnya agak berbau. Daripada nanti menjadi kesan negatif, maka pihak Sekolah kemarin, pada hari Selasa (14/10) Kami kembalikan dulu, nanti akan diganti kembali,”ujarnya.
Menurut H. Amar, jumlah menu MBG di SMPN 2 Ciamis sekitar 800 paket. Pengembalian kepada dapur penyedia, yakni SPPG, baru dijadwalkan dilakukan hari ini. “Langsung diambil, jadi memang belum dilakukan pengembalian kemarin, baru hari ini rencananya. Katanya nanti akan diganti dengan menu kering,”tambahnya.
H Amar menegaskan, langkah tersebut merupakan tindakan penyelamatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Intinya, karena ada menu yang tercium bau, pihak Sekolah pun segera mengembalikan ke dapur SPPG,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala SMPN 3 Ciamis, Hj. Ratna Komara, juga mengonfirmasi bahwa pihaknya mengembalikan menu MBG karena faktor yang sama.
“Faktornya karena ayam bau. Menu-nya waktu itu soto ayam, tapi baunya tidak segar. Kami takut terjadi apa-apa, jadi langsung dikembalikan,” kata Hj. Ratna.
Hj Ratna menambahkan, sebanyak 580 paket MBG dikembalikan karena kondisi bau tersebut.“Yang hadir kemarin sekitar 580 siswa, dan semua paket dikembalikan,” ujarnya.
Menurut pihak penyedia makanan, SPPG, mengatakan telah merespons dengan baik dan menyatakan akan kesiapannya untuk mengganti menu yang bermasalah tersebut pada hari berikutnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak media mendapatkan konfirmasi dari pihak pengelola SPPG Pawindan terkait kejadian tersebut.
Langkah cepat dari pihak Sekolah ini mendapat apresiasi dari sejumlah orang tua siswa yang menilai tindakan tersebut menunjukkan tanggung jawab yang besar dalam memastikan keamanan dan kelayakan makanan bagi peserta didik.
Penulis (L2)