Bintang Karakter SMPN 2 Cijulang: Inspirasi Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah

Oplus_131072

|SR|Pangandaran|

Pagi ceria, gerbang SMP Negeri 2 Cijulang, Kabupaten Pangandaran, mulai ramai. Satu per satu siswa memasuki gerbang Sekolah, sebagian dengan langkah tergesa-gesa, sebagian lagi dengan wajah ceria karena tahu akan ada sesuatu yang menanti Mereka: sebuah kejutan. Stempel sederhana menanti di sebuah buku kecil bernama Buku Bintang itu bukan sekadar coretan tinta. Itu adalah simbol penghargaan, penanda kedisiplinan, sekaligus sumber kebanggaan bagi siswa. Dari situlah lahir sebuah program yang kini menjadi buah bibir. Program Bintang Karakter.

Ya ditengah derasnya arus digitalisasi dan tantangan moral generasi muda khususnya SMP Negeri 2 Cijulang, mulai meluncurkan sebuah terobosan unik dan menarik dalam Pendidikan Karakter. Program ini adalah“Bintang Karakter SMPN 2 Cijulang”yang mengintegrasikan nilai-nilai Pendidikan Karakter Pangandaran”Melesat”, dan Pembangunan Pendidikan Jawa Barat menuju terwujudnya Gapura Panca Waluya.

Mengapa disebut Bintang Karakter? Karena program ini lahir dari suatu inspirasi. Kepala Sekolah, guru, hingga orang tua menyadari bahwa tantangan generasi muda semakin kian berat. Tidak hanya soal pelajaran, tetapi juga sikap, perilaku, hingga kemampuan menjaga diri di tengah derasnya arus digitalisasi. Nahh “Program Bintang Karakter adalah jawaban atas tantangan Pendidikan Karakter tersebut. Kami tidak ingin karakter hanya diajarkan sebatas teori, tetapi benar-benar dihidupkan dalam kehidupan siswa. Dengan berbagai Bintang Pagi, Bintang Kreatif, dan Bintang Patuh, anak-anak terbiasa disiplin, gemar berkarya, dan taat aturan.

Saya melihat perubahan nyata terhadap siswa yang lebih semangat datang lebih pagi, lebih bangga menunjukkan karyanya, dan lebih peduli terhadap sikap serta etika di Sekolah. Bagi Saya, inilah implementasi langsung dari Pendidikan Karakter Pangandaran “Melesat” searah dengan pembangunan Pendidikan Jawa Barat menuju Gapura Panca Waluya. Bintang Karakter ini Kami rancang untuk menanamkan budaya disiplin, kreatif, dan patuh. Kami ingin anak-anak lebih fokus dan giat belajar, bahwa kebiasaan baik itu sangatlah penting, dan itu bisa dimulai dari hal kecil,” ujar Kepala SMPN 2 Cijulang, Ajat Hataji, S.Pd.

Alih-alih memberi hukuman kepada siswa yang melanggar aturan, Sekolah ini memilih memberi apresiasi kepada Mereka yang berperilaku positif. Konsepnya sederhana: setiap perilaku baik akan diganjar dengan satu bintang. Semakin konsisten siswa menjaga perilaku, semakin banyak bintang yang akan terkumpul. Tiga Inovasi Utama: Bintang Pagi, Bintang Kreatif, dan Bintang Patuh. Program ini dikemas dalam tiga inovasi sederhana namun sarat makna:

-Bintang Pagi

               Siswa yang datang sebelum pukul 06.30 wib akan mendapatkan bintang sesuai ketepatan waktunya. Semakin Pagi datang, semakin banyak bintang yang diraih. Sebaliknya, keterlambatan justru mengurangi bintang yang sudah terkumpul. Sistem ini menanamkan disiplin sekaligus selalu semangat untuk menghargai waktu.

-Bintang Aktif Kreatif

               Kreativitas siswa tidak dibiarkan hilang begitu saja. Karya tulis, hasta karya, keikutsertaan di kegiatan kokurikuler maupun ekstrakurikuler, hingga kontribusi di mading Sekolah semuanya dihargai dengan Bintang. Budaya berkarya pun tumbuh, membuat siswa semakin percaya diri. Tujuannya jelas membudayakan berkarya dan menumbuhkan rasa bangga pada hasil ciptaan sendiri.

-Bintang Patuh

               Dari tidak membawa kendaraan bermotor ke Sekolah, berperilaku sopan, berpakaian sesuai aturan, melaksanakan piket kelas, menjauhi perundungan, dan perilaku lainnya, yang tidak bertentangan dengan aturan Sekolah diganjar Bintang Patuh. Program ini menekankan pentingnya tata krama dan kepatuhan terhadap norma sosial.

Setiap akhir bulan, peraih Bintang terbanyak akan mendapat pin bros khusus sesuai kategori. Dan di akhir semester, siswa yang berhasil mengoleksi tiga pin bros berhak mendapatkan Medali Bintang Karakter serta sertifikat penghargaan

-Teknis pelaksanaan :

Siswa menyiapkan buku bekas maupun baru untuk dijadikan Buku Bintang di bagian cover buku diberi judul Buku Bintang SMPN 2 Cijulang berikut identitas diri murid. Buku Bintang tersebut akan diserahkan setiap tiba di gerbang Sekolah kepada pengurus OSIS yang bertugas distempel bintang.

Setelah diberi stempel Bintang , petugas Osis akan menyerahkan Kembali Buku Bintang kepada murid yang bersangkutan Pemberian bintang hanya berlaku pada murid yang tiba di Sekolah sebelum pukul 06.30. Setelah satu bulan setiap murid menghitung jumlah bintang yang ada pada buku bintang tersebut. Petugas Osis mencatat nama 3 peringat terbanyak peraih bintang di tiap tingkat kelas kemudian diserahkan kepada PKS. Urusan Kesiswaan.

                Pengumuman dan pemberian pin Bros Bintang Pagi, Bintang Kreatif, dan bintang Patuh dilaksanakan setelah upacara bendera. Diakhir semester akan dicatat siapa saja siswa yang meraih pin, Bros terbanyak akan diberi mendali Bintang Karakter.

Untuk Pengumuman dan pemberian medali Bintang Karakter dilaksanakan saat penyerahan buku laporan Pendidikan kepada orang tua siswa. Lebih dari sekadar Bintang PKS. Urusan Kesiswaan SMP Negeri 2 Cijulang, Gita Rosdiani, S.Pd, menegaskan, bahwa program ini bukan sekadar soal Bintang, melainkan pembiasaan positif yang melekat pada diri siswa. “Kami ingin membentuk Budaya disiplin, kreatif, dan patuh yang akhirnya menjadi Karakter siswa, bukan sekadar kegiatan seremonial,”ujarnya.

              Bagi siswa, program ini terasa menyenangkan karena mereka berlomba-lomba mengumpulkan Bintang. Bagi guru, program ini mempermudah pengawasan sekaligus pembinaan. Sedangkan bagi Sekolah, program ini menciptakan iklim Pendidikan yang sehat, kompetitif, dan penuh inspirasi. Dengan konsep sederhana, program ini diharapkan berhasil menyentuh aspek kedisiplinan, kreativitas, dan etika sekaligus.

Lebih dari sekadar stempel bagi sebagian orang, stempel Bintang mungkin ini terlihat sangat sederhana. Namun bagi siswa SMPN 2 Cijulang, itu adalah simbol perjuangan.“Rasanya bangga sekali jika nanti namaku diumumkan sebagai peraih Bintang Pagi terbanyak,”ujar seorang siswa kelas VIII sambil menunjukkan Buku Bintang miliknya.“Aku jadi semangat datang lebih Pagi dan berusaha selalu disiplin.”Guru pun merasakan manfaatnya. Program ini membuat pengawasan menjadi lebih mudah, karena siswa sendiri termotivasi untuk berperilaku baik. Bahkan, beberapa orang tua siswa mengaku anak Mereka kini lebih rajin bangun Pagi dan lebih bersemangat dalam beraktifitas.

                Membangun Budaya, bukan sekadar kegiatan menurut Kepala Sekolah yang menegaskan bahwa inti dari program ini adalah pembiasaan. “Kami ingin disiplin, kreatif, dan patuh menjadi bagian dari diri siswa. Jika sudah terbiasa. Karakter itu akan Mereka bawa hingga Dewasa,”katanya. Program ini juga menjawab masalah nyata yang dihadapi banyak Sekolah: keterlambatan siswa, rendahnya minat berkarya, hingga munculnya perilaku negatif di lingkungan Sekolah. Dengan pendekatan sederhana, persoalan itu diurai pelan-pelan, tanpa tekanan, melainkan dengan apresiasi.

Jika inovasi ini dapat dilaksanakan secara continue, insya Allah Pendidikan Karakter tidak lagi sekadar slogan, melainkan Budaya yang tumbuh dalam keseharian siswa-siswi SMPN 2 Cijulang. Apa yang dilakukan oleh pihak Sekolah ini membuktikan bahwa inovasi dalam Pendidikan tidak selalu harus rumit atau mahal. Dengan sistem Bintang Sederhana. Sekolah ini menyalakan cahaya kecil yang bisa menjadi inspirasi besar. Bintang-bintang Karakter yang dikumpulkan oleh para siswa, kelak akan menjadi cahaya abadi bagi masa depan bangsa, aamiin Yaa Rabbal alamiin.

-Pendapat guru guru-

1. Mariah, S.Pd. ( Wakasek dan Guru Pendidikan Pancasila )“Program ini membuat siswa terbiasa menghargai aturan dan norma sosial. Mereka belajar bahwa kedisiplinan, kepatuhan, dan kerja keras adalah bagian dari kehidupan bermasyarakat. Jadi pembelajaran Pendidikan Pancasila di kelas mudah mudahan semakin mudah dipahami dengan contoh contoh nyata dari program ini.”

2. Neneng Cucu Kurniasih. SPd (PKS. Kurikulum dan Guru Bahasa Inggris “Program Bintang Karakter sangat membantu Saya dalam menumbuhkan motivasi siswa, terutama saat belajar Bahasa Inggris. Dengan adanya Bintang Kreatif, siswa berani menulis cerita pendek, puisi, atau bahkan membuat dialog dalam Bahasa Inggris untuk dipajang di mading Sekolah. Mereka merasa karya Mereka dihargai, dan itu membuat Mereka semakin percaya diri dalam menggunakan bahasa asing. Selain itu, melalui Bintang Pagi, Saya melihat siswa lebih disiplin hadir tepat waktu, sehingga kelas Pagi ini bisa berjalan dengan lebih kondusif. Program ini benar-benar menjadi jembatan untuk mengasah keterampilan bahasa sekaligus Karakter siswa.

3. Dede Sundyana, S.Pd, M.Pd. (Guru TIK & PKS. Sarpras) Saya melihat Program Bintang Karakter ini sangat relevan dengan tantangan zaman digital. Anak-anak sekarang cenderung lebih betah bermain gawai dari pada berkarya nyata. Semoga dengan adanya Bintang Kreatif, Mereka termotivasi untuk menggunakan teknologi secara positif, misalnya membuat konten edukatif untuk media sosial Sekolah, atau mendesain poster digital untuk mading. Saya percaya program ini mampu mengarahkan keterampilan digital siswa agar lebih produktif, kreatif, dan beretika. Jadi, selain mengajarkan literasi digital, program ini juga menanamkan Karakter disiplin dan tanggung jawab dalam bermedia.

4. Winda Sundari (Guru Bahasa Indonesia) semoga “program Bintang Karakter ini membuat siswa lebih bersemangat, mengumpulkan karya tulis untuk mading Sekolah. Mereka jadi punya motivasi menulis dan berani menampilkan idenya. Ini luar biasa untuk menumbuhkan Budaya Literasi”

5. Ai Solihah, S.Pd.I (Guru PAI ) “Saya senang karena Bintang Karakter menanamkan nilai-nilai akhlak dalam bentuk sederhana. Anak-anak belajar jujur, disiplin, dan patuh tanpa harus merasa terpaksa. Program ini sejalan dengan misi pembentukan generasi beriman dan berkarakter.”

6. Ghea Zulfa Hidayat, S.Psi. (Guru BP/BK)”Dari sisi Karakter, Saya melihat perubahan yang positif. Anak-anak lebih patuh aturan dan lebih sopan. Bintang Patuh semoga dapat memberikan efek yang baik sekaligus motivasi untuk berperilaku baik.”

7. Maryati, S.Pd. (Guru IPA) “Sederhana sekali konsepnya, hanya Stempel Bintang di buku. Tapi dampaknya besar, anak-anak bisa lebih disiplin, kreatif, dan patuh. Saya kira inilah contoh yang nyata Pendidikan Karakter yang bisa diukur langsung.

8. Gita Rosdiani, S.Pd (PKS. Kesiswaan dan Guru PJOK) Saya melihat anak-anak lebih sehat dan bugar karena terbiasa datang Pagi. Mereka juga punya waktu untuk berolahraga ringan sebelum belajar. “Bintang Pagi” ternyata juga menumbuhkan kebiasaan hidup sehat yang hakiki.”

Penulis (Tim SMPN 2 Cijulang)

 

Hardiknas SDN Sukajaya Hardiknas SDN Sukajaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *