|SR|Pangandaran|
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Pangandaran digelar dengan meriah, lomba ini menghadirkan perwakilan dari seluruh Sekolah Dasar Se-Kabupaten Pangandaran sebagai peserta. Festival ini diselenggarakan pada hari Sabtu ( 23/8/2025). Yang bertempat di halaman SD Negeri 1 Babakan.
Acara lomba ini mudah mudahan menjadi wadah penting bagi siswa didik untuk menumbuh kembangkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa dan budaya Sunda. Terdapat tujuh cabang lomba yang ditampilkan dalam FTBI tahun ini, diantaranya Pupuh, Biantara, Maca Jeng Nulis Aksara Sunda, Sajak, Borangan, Ngadongeng, dan Ngarang Carpon (carita pondok).
Ketua panitia penyelenggara FTBI tahun 2025, Darso S.Pd, M.Pd, yang merupakan Kepala Bidang Pembinaan SD, Disdikpora Kabupaten Pangandaran, menyampaikan pada intinya kegiatan ini adalah lomba FTBI tingkat Kabupaten Pangandaran, dengan menampilkan 7 mata lomba, masing masing mata lomba diikuti oleh dua(2) peserta Putra dan Putri, para Juara perwalian dari masing- masing Sekolah Dasar yang ada di 10 Kecamatan Se-Kabupaten Pangandaran yang jumlah seluruh peserta mencapai 140 orang.
Mudah mudahan semuanya mendapatkan prestasi karena ini berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan dan sekarang tingkat Kabupaten nanti yang jadi Juara di tingkat Kabupaten akan dijadikan duta FTBI ke tingkat Provinsi Jawa Barat dan alhamdulilah respon dari masing masing Kecamatan sangat antusias. Insya Allah sebelum ke tingkat Provinsi Kita akan melakukan training center atau pelatihan, agar ada pembekalan. Selanjut kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya Sunda melalui jalur Pendidikan.
Festival ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga media untuk menanamkan rasa bangga terhadap bahasa ibu, yaitu bahasa Sunda. Kami berharap melalui FTBI ini, anak-anak didik mampu mengekspresikan diri dalam bahasa dan seni Sunda secara kreatif, serta semakin mencintai budaya lokalnya,”ujar Ketua. Ia pun mengapresiasi semangat para peserta, terima kasih atas dukungan dari para guru serta orang tua murid yang terus mendorong anak-anak nya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan berbasis budaya.
Penulis (Iyut)
