|SR|Pangandaran|
Sabtu pagi yang seharusnya tenang berubah menjadi kepanikan massal di Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Sebuah jembatan gantung yang baru saja rampung dibangun, secara mengejutkan putus sekitar pukul 08.00 WIB (4/10/2025), menyebabkan empat orang luka dan dilarikan ke Puskesmas Cikembulan.
Lebih mencengangkan, jembatan ini diketahui belum sempat diresmikan secara resmi. Proyek yang dibiayai oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telkom Indonesia ini baru selesai beberapa hari lalu, dan dijadwalkan akan diresmikan pada hari Selasa, 7 Oktober, 2025.
Namun nahas, sebelum momen peresmian itu tiba, pagar penyangga jembatan dilaporkan tiba-tiba ambruk, saat warga setempat melintas di atasnya. Suasana panik tak terhindarkan ketika beberapa Warga terjatuh dan mengalami luka.
“Saat ini ada empat korban yang sedang dirawat di PKM Cikembulan,” ujar anggota DPRD Pangandaran, Joane Irwan Suwarsa, memberikan informasinya.
Peristiwa ini pun memunculkan pertanyaan serius soal kualitas pembangunan infrastruktur publik, terutama proyek yang mengatasnamakan CSR.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Telkom Indonesia maupun Pemerintah Daerah terkait insiden tersebut.
Masyarakat mendesak agar dilakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap apakah ada kelalaian dalam proses pembangunan. Jika terbukti ada unsur kecerobohan, publik menuntut agar pihak bertanggung jawab dikenakan sanksi tegas.
Penulis (Y2)
