|SR|Kuningan|
Komoditas tembakau yang dihasilkan oleh Petani tembakau di Kabupaten Kuningan. Wajib memperoleh perhatian dari Pemerintah. Keunikan dan kualitas unggul dengan hasil rajangan halus yang diakui secara Nasional dan Internasional, menjadi potensi adanya program Pemerintah yang memihak terhadap Petani tembakau dari tanam, olah, dan jual (pasar).
Salah satu wilayah di Kabupaten Kuningan yang menjadi sentra tembakau adalah Desa Gewok, Kecamatan Garawangi. Sebanyak 44 Petani tembakau yang tergabung didalam kelompok Tani tembakau Linggajaya, Desa Gewok, Kecamatan Garawangi.
Menurut Ketua Kelompok Linggajaya, Tuwuh, tembakau yang dibudidayakan adalah Varietas liong. “Yang kami tanam adalah jenis tembakau hitam. Yang kualitasnya mampu bersaing dengan tembakau hasil produksi Sumedang, Garut, dan Bandung,” terang Tuwuh di kediamannya, Rabu (24/12).
“Untuk menunjang produksi dan potensi lahan garapan yang ditanami seluas 5 hektar,” imbuhnya.
Di katakan nya, bahwa tembakau yang dipasarkan tersebut adalah tembakau yang telah diolah. Namun, yang sering menjadi kendala adalah potensi pasarnya yang masih minim. Sehingga ketika produksi melimpah tembakau hasil olahan menumpuk. “Karena pasar lokal terbatas, maka saat produksi banyak, tembakau menumpuk di gudang. Alhamdulillah-nya, pasca terbuka pasar jual daun tembakau langsung atau tanpa diolah, semangat anggotanya dalam bertani tembakau kembali muncul,”tuturnya.
“Produk Kami untuk kualitas bisa bersaing dengan kompetitor. Karena secara historis, dulu terkenal tembakau Garunggang,” tambahnya.
Di tegaskannya, bahwa produksi tembakau menjadi komoditas penting yang menopang perekonomian Daerah, sehingga selayaknya memperoleh perhatian dari Pemerintah.”Kami berharap pasar terbuka lebih luas dengan harga yang kompetitif, sehingga Petani bisa sejahtera. Dan Kami juga berharap bantuan pupuk segera digulirkan untuk meningkatkan hasil produksi,”harapnya.
Penulis (Baim)
