|SR|Pangandaran|
Pihak RSUD Pandega Pangandaran, memberikan penjelasan resmi menanggapi pemberitaan sejumlah media yang menuding adanya dugaan kelalaian dalam penanganan pasien bernama Isra (44), warga Pangandaran, yang meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Pandega Pangandaran, dr. Titi Sutiamah, menegaskan bahwa seluruh proses medis terhadap pasien telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Rumah Sakit. Ia membantah dengan keras adanya unsur penelantaran sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya.
Menurutnya tidak benar jika disebutkan ada penundaan atau penelantaran pasien. Semua tindakan medis kepada pasien telah kami lakukan sesuai standar pelayanan dan protokol penanganan kesehatan gawat darurat,” ujar dr. Titi saat dikonfirmasi, Kamis (9/10/2025).
Kronologi Penanganan di IGD
-Di jelaskan oleh dr. Titi, pasien tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pandega, pada Selasa, 7 Oktober, 2025 pukul 18.34 WIB, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Desa Babakan, Pangandaran.
-Pasien dibawa menggunakan ambulans milik rumah sakit dan langsung mendapatkan tindakan medis darurat, di antaranya perawatan luka, pemberian cairan infus, obat-obatan, pemeriksaan rontgen, serta observasi intensif dari tim medis jaga.
-Kondisi pasien sudah cukup berat saat tiba di IGD. Tim dokter telah melakukan penanganan maksimal, termasuk resusitasi, namun kondisi terus menurun hingga akhirnya pasien dinyatakan meninggal dunia pada Rabu pagi,” jelasnya.
RSUD Pandega Tekankan Profesionalitas dan Etika Pelayanan
-Pihak rumah sakit menegaskan bahwa setiap tindakan medis yang dilakukan berpedoman pada etika profesi kedokteran dan prinsip keselamatan pasien.
-Menurut dr. Titi, RSUD Pandega selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, cepat, dan tanpa diskriminasi kepada seluruh pasien, khususnya yang berada dalam kondisi darurat.
-Kami bekerja dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan profesionalitas. Tidak ada penundaan pelayanan medis, apalagi bagi pasien yang gawat darurat,” tegasnya.
-Ia menambahkan, pihak RSUD juga telah berkomunikasi langsung dengan keluarga pasien, untuk menjelaskan kronologi dan upaya medis yang telah dilakukan oleh tim Rumah Sakit.
Turut Berduka dan Ajak Masyarakat Bersikap Bijak
-Sebagai bentuk empati, manajemen RSUD Pandega, menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga almarhum Isra serta telah mengunjungi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.
-Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhum. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhana wata’ala,”ujar dr. Titi.
-Pihak RSUD berharap kepada Masyarakat maupun media dapat menyampaikan informasi secara bijak, berimbang, dan terverifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah publik.
Komitmen Terus Tingkatkan Kualitas Layanan
-Sebagai fasilitas Kesehatan milik Pemerintah Daerah. RSUD Pandega menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan mutu pelayanan, keselamatan pasien, serta transparansi publik.
-Kami terbuka terhadap kritik yang membangun dan selalu siap menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk rekan media, demi pelayanan yang lebih baik,”pungkas dr. Titi.
Penulis (Y2)