Iklan

Kamid Wahyudin, Kepala Desa Tugu Mulya Yang Visioner

Oplus_131072

|SR|Kuningan|

Kemauan kuat untuk berusaha yang tidak terhalangi oleh usia, itulah kerja keras yang dilakukan Kamid Wahyudin, selaku Kepala Desa Tugu Mulya, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan yang visioner. Meski usia tidak lagi tergolong muda, tapi ditangannya usaha yang tidak banyak dilirik oleh orang lain, kini dapat menjadi usaha yang sangat bernilai ekonomi.

Salah satunya adalah pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organik. Dari kemampuan dan kemauannya, produksi pupuk organik ini dapat dihasilkan dengan jumlah yang besar.

“Dahulu Saya mencoba mengolah sampah menjadi paping blok dan membangun bank sampah. Kemudian karena ada usaha ternak, yakni penggemukan dan pengembangbiakan kambing, maka berfikir untuk bagaimana mengolah kotoran hewan (kohe) dari peternakan kambing tersebut. Kemudian seiring berjalannya waktu dan melihat besarnya potensi dari kohe, muncul ide untuk membuat usaha pengolahan kohe menjadi bermanfaat, dan yang dilakukan adalah memprosesnya menjadi pupuk organik,” tutur Kamid Wahyudin di kediamannya, Selasa (19/8/2025).

Menurut Wahyudin yang bisa disebut senior sebagai Kepala Desa dikarenakan telah menjabat beberapa periode, mulai dari masa orde baru hingga dua periode di masa sekarang. Jika ada kemauan, maka akan ada jalan usaha yang bisa dilakukan. Bagaimana melihat potensi yang tersedia, dan peluang usaha. “Pupuk organik, sangat berguna bagi perbaikan unsur hara tanah. Sehingga produksi hasil Pertanian dapat meningkat. Karena tanah yang terus menerus dipupuk dengan zat kimia bisa berdampak bagi berkurangnya unsur yang baik dalam tanah, biasanya tanah menjadi keras. Berbeda dengan pupuk organik yang dapat menggemburkan tanah,” ucapnya.

Menurutnya, pupuk organik yang diproduksinya, berasal dari kotoran kambing, sisa-sisa pakan rumput, kotoran ayam dan dicampur N4 serta tetes tebu yang kemudian digiling oleh mesin pencacah.

“Untuk mesin pencacah, Kami buat sendiri. Sedangkan lama pupuk yang diproduksi sampai bisa dipergunakan adalah selama satu bulan. Alhamdulillah, pesanan cukup bagus. Pembeli paling sedikit 2 ton bahkan ada yang sampai 12 ton. Dengan harga 1000 rupiah perkilo,” pungkasnya.

Penulis (Baim)

Exit mobile version